Jumat, 14 Oktober 2011

Hubungan Antara Ekonomi dan Etika

Etika dilihat dari makna bahasa dari yunani yakni kata ethos yang berarti kebiasaan (custom) atau karakter (character).Sedangkan secara terminologi etika dapat didefinisikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dan yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan oleh seorang individu.
Yang membedakan Islam dengan materialisme ialah bahwa islam tidak pernah memisahkan ekonomi dengan etika,sebagaimana tidak pernah memisahkan ilmu dengan akhlak,politik dengan etika,perang dengan etika dan kerabat sedarah sedaging dengan kehidupan Islam.Islam adalah risalah yang diturunkan Allah melalui Rosul untuk membenahi akhlak manusia.
Islam juga tidak memisahkan agama dengan negara dan materi dengan spiritual sebagaimana yang dilakukan Eropa dengan konsep sekulerismenya,Islam juga berbeda dengan konsep kapitalisme yang memisahkan akhlak dengan ekonomi.
Manusia muslim individu maupun kelompok dalam lapangan ekonomi atau bisnis disatu sisi diberi kebebasan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Namun disisi lain ia terikat dengan iman dan etika sehingga ia tidak bebas dan mutlak dalam menginvestasikan modalnya atau membelanjakan hartanya.
Islam,disamping ingin memelihara keseimbangan hubungan antara Allah dengan manusia ,juga ingin memelihara keadilan dalam mengatur hubungan antara manusia untuk menyelamatkan masyarakat dari kejahatan yang timbul akibat buruknya kondisi ekonomi.Itulah sebabnya mengapa Islam ingin membina keadilan tidak satu aspek melainkan pada setiap segi kehidupan sosial.Al-Qur’an menjanjikan kehidupan yang bahagia dan sejahtera kepada mereka yang berusaha membangun sistem yang semacam itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar