REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Tempe ternyata memiliki kandungan isoflapon yang dapat merangsang pertumbuhan sel pembentuk tulang. Karenanya kata Dr dr Ketut Siki Kawiyana, SpB Sp OT (K), orang yang mengkonsumsi tempe dapat mencegah atau menunda terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis).
"Mengkonsumsi tempe telah diakui sebagai cara alami untuk menunda osteoporosis pada kaum laki atau perempuan," kata guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu.
Kepada wartawan di Denpasar, Jumat (14/10), Siki yang juga Ketua Umum Panitia Nasional Kongres Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), menyebutkan, tempe bahkan lebih bagus dibandingkan tahu untuk perawatan tulang. Hal itu karena proses permentasinya dan berbeda dengan tahu yang terlebih dahulu digiling, kacang kedelai pada tempe dikonsumsi apa adanya.
Selain tempe, cara herbal mencegah osteoporosis adalah dengan mengkonsumsi daun semanggi. Tumbuhan dengan tiga helai daun itu, juga memiliki isoflapon yang tinggi, dan tumbuhan ini banyak terdapat di Pulau Jawa.
Hereyour facealwaysaccompanymy imagination Eitherwhere and whenitcouldhappen Iwantyoualwaysto accompanymy steps And I hopeitallendsupdyingto pick me up From my pastandyour past Letthatbe awitnessvanishedbetweenthe two of us Yourselfonlyfor me.. Love,let meinto therecesses ofyour hearts Givemespaceso I canset upyour heartswith thesincerity ofmy love You are the bestI've ever met Icould notimaginelosing you, Whenyou'reawayfrom me My lightsodarkwhenIstay away from you The ardentlonging.. Just's youwhoalwaysfillmyemptiness
Perkembangan keuangan syariah di Indonesia maju pesat. Hal ini terbukti dengan posisi industri keuangan syariah Indonesia yang menduduki posisi keempat terbesar di dunia.
Menurut Direktur Direktorat PerbankanSyariah Bank Indonesia, Mulya Siregar, posisi industri keuangan syariah Indonesia tersebut berdasarkan survei yang dilakukan BMB Islamic Finance Index. Posisi Indonesia berada di bawah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. “Industri keuangan syariah Indonesia lebih besar dari Uni Emirate Arab, Kuwait, dan Inggris, “ ujarnya, Kamis (13/10).
Dia mengatakan penilaian tersebut didasarkan pada sejumlah indikator antaralain jumlah lembaga keuangan, volume industri, dan kelengkapan regulasi. Dia mentarget posisi industri keuangan syariah Indonesia dapat menduduki posisi ketiga di dunia tahun depan.
Pengembangan industri keuangan syariah ke depan, ungkapnya, akan diarahkan ke produk syariah base. Produk syariah komplien akan dikembangkan secara selektif. “Ke depan, kita fokuskan ke produk syariah base, tetapi untuk akselesai tetap perlu dikembangkan syariah komplien secara selektif, “ ujarnya.
Posisi aset perbankan syariah menurut catatan BI, pada Agustus 2011 mencapai Rp 120 triliun. Pada akhir 2011, ditargetkan aset naik menjadi Rp 131 triliun. Sementara leanding pembiayaan mencapai Rp 92 triliun.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisyahbana mengatakan sektor perbankan syariah telah tumbuh positif dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari Rp 5,7 triliun pada 2003 menjadi Rp 89,8 triliun pada Juli 2011. Penyaluran pembiayaan tumbuh dari Rp 5,5 triliun pada 2003 menjadi Rp 88 triliun pada Juli dengan Non Performing Finance (NFC) sehat 3,75 persen pada Juli 2011.